Tampilkan postingan dengan label cerita unik yang menarik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita unik yang menarik. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Desember 2012

Cerita Tentang Malaikat Pelindung

malaikat pelindung


Suatu ketika ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka ia bertanya kepada Tuhan, ?Ya Tuhan, engkau akan mengirimkan aku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku disana??


Tuhanpun menjawab, ?Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seseorang yang khusus untukmu, dia akan merawat dan mengasihimu.? Si kecil bertanya lagi, ?Tapi disini disurga ini aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu sudah cukup untuk membuatku bahagia.? Tuhanpun menjawab, ?Taka apa, Malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia.? 



Namun Si kecil bertanya lagi, ?Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?
Tuhanpun menjawab, ?Malaikatmu itu akan membisikkanmu kata-kata yang indah, dia akan selalu sabar berada disampingmu. Dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia. Si kecil bertanya lagi, ?Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padamu Ya Tuhan??

Tuhanpun kembali menjawab, ?Malaikatmu itu akan membimbingmu, dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdo?a.? Lagi-lagi Si kecil menyelidik, ?Namun aku mendengar disana banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku??

Tuhanpun menjawab, ?Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu.? Namun Sikecil kini malah menjadi sedih, ?Tuhan tentu aku akan menjadi sedih jika tak melihat-Mu lagi.?

Tuhan menjawab lagi, ?Malaikatmu akan selalu mengajarkan keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat kepada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu aku akan selalu ada disisimu.?

Hening. Kedamaianpun kembali menerpa surga. Suara-suara panggilan dari bumi mulai sayup-sayup terdengar. ?Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama dari malaikat pelingdungku itu??

Tuhan kembali menjawab, ?Nama malaikatmu itu tak begitu penting? Hanya saja kamu akan sering menyebutnya dengan panggilan: Ibu??



Lanjutkah kisah menariknya lainnya, 

Cerita Di Balik Batu Besar

Batu besar

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata, ?Okey, sekarang waktunya untuk kuis?. Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di atas meja. Ia mengisi ember tersbut dengan batu sebesar kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tak ada lagi batu yang bisa di masukkan ke dalam ember tersebut. Ia lalu bertanya kepada kelas, ?Menurut kalian apakah ember ini telah penuh??
Semua mahasiswa serentak berkata, ?Ya!?.

Sang Dosen bertanya kembali, ?Sungguhkan demikian??, Kemudian dari dalam laci meja ia mengambil sekantung kerikil kecil dan menuangkan kerikil-kerikil itu kedalam ember lalu mengocok-kocok ember tadi sehingga kerikil-kerikil tadi turun kebawah mengisi celah-celah kosong diantara batu-batu. Kemudian sekali lagi ia bertanya pada kelas, ?Nah, apakah sekarang ember ini sudah terisi penuh??.
Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang diantara mereka menjawab, ?Mungkin tidak?.

?Bagus sekali,? sahut sang dosen. Kemudain ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya kedalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu besar dan kerikil. Sekali lagi ia bertanya kepada kelas, ?Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh??
?Belum!?, sahut seluruh kelas.

Sekali lagi ia berkata, ?Bagus, bagus sekali,? Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkannya ke dalam ember sampai air mencapai bibir ember. Lalu ia menoleh dan bertanya ke pada kelas, ?Tahukah kalian apa maksud dari illustrasi ini??
Seorang mahasiswa dengan bersemangat mengacungkan jari dan berkata, ?Maksudnya adalah tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga pasti bisa mengerjakannya?.
?Oh, bukan,? sahut sang dosen. ?Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi ini mengajarkan kepada kita bahwa, bila anda tidak memasukkan ?batu besar? terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya.?

?Apa yang dimaksud dengan ?batu besar? didalam hidup anda??, dosen itu melanjutkan, ?Anak-anak anda, pasangan anda, pendidikan anda, hal-hal yang terpenting dalam hidup and. Mungkin itu sebuah hal yang mengajarkan kepada orang lain, melakukan pekerjaan yang anda sukai, waktu unutuk diri sendiri, kesehatan anda, teman, ataupun semua yang anda anggap berharga?.

?Ingatlah selalu untuk memasukkan ?batu besar? terlebih dahulu atau anda akan kehilangan semuanya?, lanjut sang dosen. ?Bila anda mengisinya dengan batu-batu kecil (semacam kerikil dan pasir), maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya bisa anda pakai untuk hal-hal yang lebih besar dan penting.?

?Oleh karena itu, pesan saya, setiap pagi atau malam ketika anda mengingat kuliah hari ini, tanyalah pada diri anda sendiri: Apakah ?batu besar? dalam hidup saya?. Lalu kerjakan itu pertama kali!?, demikian sang dosen menutup kuliah hari itu.



Lanjutkan cerita yang menarik nya. Paku

Cerita Tentang Sandal Kulit Sang Raja

sandal kulit sang raja


Seorang maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan diluar istana, kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, ?Ternyata jalan-jalan dinegeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya.?


Maharajalalu memanggil seluruh menteri istana. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.

Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap maharaja, ?Wahai paduka, mengapa paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan dinegeri ini, padahal sesungguhnya yang paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi saja untuk melapisi telapak kaki paduka.?

Konon sejak itu pulalah dunia menemukan pelapis telapak kaki yang kemudian kita sebut sebagai ?sandal?.
Untuk membuat dunia menjadi tempat yang aman untuk hidup kadangkala kita harus merubah cara pandang kita, pemikiran kita, hati kita dan pula diri kita sendiri. Bukan dengan jalan mengubah dunia itu.

Kadang kita sering keliru menafsirkan dunia. Dunia dalam pikiran kita hanyalah sebuah bentuk personal. Dunia kita artikan sebagai milik kita sendiri. Tidak ada orang lain yang terlibat disana, sebab seringkali dalam pandangan kita, dunia adalah bayangan dari diri kita sendiri.

Hikmah dari cerita sandal Kulit Sang Raja


Memang jalan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasa sakit ataukah melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?



Lanjutkan cerita lainnya di, kisah Batu Besar

Senin, 10 Desember 2012

Kisah Tentang Sang Juara

sang juara


Suatu ketika ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil mainan. Suasana sungguh meriah saat itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil yang mereka miliki. Semuanya buatan sendiri, karena memang demikianlah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Adi. Mobilnya tidak istimewa. Namun ia termasuk kedalam 4 anak yang masuk final. Dibanding dengan semua lawannya, mobil Adi-lah yang paling tidak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekeuatan mobil itu untuk bersaing berpacu melawan mobil lainnya.

Yah, memang mobil itu tidak menarik. Dengan kayu yang sederhana, dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki lawan-lawannya. Namun, Adi bangga dengan semua itu, sebab mobil itu buatan tangannya sendiri.
Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan lomba balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mainan mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan telah siap 4 mobil dengan 4 ?pembalap? kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya.

Namun sesaat kemudian, Adi meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdo?a. Matanya terpenjam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan do?a. Lalu semenit kemudian ia berkata, ?Ya, aku siap!?.
Dor! Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itupun meluncur dengan cepat. Setiap orang yang menonton bersorak-sorai, bersemangat menjagokan mobil pilihannya masing-masing.
?Ayo, ayo?cepat?cepat , maju?maju??, begitu teriak mereka.
Ahha?sang juara harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Adi-lah juaranya. Ya, semuanya senang, begitu juga Adi. Ia berucap dan berkomat-kamit lagi dalam hati. ?Terima kasih?.

Saat pembagian piala tiba, Adi maju kedepan dengan bangganya. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya, ?Hai jagoan, kamu tadi pasti berdo?a pada Tuhan agar kamu menang, bukan??. Adi terdiam, ?Bukan Pak, bukan itu yang aku panjatkan?, sahut Adi.
Ia lalu melanjutkan, ?Sepertinya tidak adil meminta kepada Tuhan untuk menolongmu mengalahkan orang lain. Aku hanya bermohon kepada Tuhan, supaya aku tidak menangis jika aku kalah.?

Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk tangan yang memenuhi ruangan.

HIKMAH YANG TERKANDUNG DI KISAH SANG JUARA (English)


Anak-anak tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Adi, tidaklah bermohon kepada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Adi, tidak memohon untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tidak meminta Tuhan untuk mengabulkan semua harapannya. Ia tidak berdoa untuk menang dan menyakiti yang lainnya. Tetapi, Adi bermohon kepada Tuhan agar diberikan kekuatan untuk menghadapi itu semua. Ia berdoa agar diberikan kemuliaan dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga.


Mungkin telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdo?a kepada Tuhan agar mengabulkan semua permintaan kita. Terlalu sering kita meminta kepada Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi juara dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdo?a kepada Tuhan untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada didepan mata. Padahal yang kita benar-benar butuhkan adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya?


Kita sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat tanpa sedikitpun bisa bersyukur. Kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tidak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat bukan untuk membuat kita menjadi lemah. Sesungguhnya Tuhan SELALU memberikan ujian bagi hamba-Nya yang shaleh.



Cangkir yang Cantik


Cangkir Yang Cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi berbelanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. ?Lihat cangkir itu?, kata si nenek kepada suaminya. ?Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat?, ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud itu berbicara, ?Terimakasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidaklah cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.?

?Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa sedikit pusing. Stop! Stop! Teriakku, tetapi orang itu berkata, Belum!, lalu ia mulai menyodokku dan meninjuku berulang-ulang?.
?Stop! Stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih parah lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian.?

?Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini kembali menyahut, Belum!?

Akhirnya, ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir selesailah penderitaanku. Tapi, ternyata belum. Setelah dingin, ia menyerahkan aku ke seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.

Wanita itu berkata, ?Belum!?. Lalu ia memberika aku kepada seorang pria dan ian memasukkan aku ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. ?Tolong! Tolong! Hentikan penyiksaan ini?, sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas ?menyiksaku? kini dibiarkannya diriku menjadi dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita mengangkat dan menempatkanku didekat kaca. Aku melihat diriku dan aku terkejut sekali. Hampir-hampir aku tidak percaya, karena dihadapanku telah berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua penderitaan dan kesakitanku yang lalu menjadi sirna tatkala aku melihat diriku sekarang ini.

MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM CERITA CANGKIR YANG CANTIK

Seperti itulah Tuhan membentuk kita. Ibarat sebuah cangkir yang cantik. Pada saat Tuhan membentuk kita mengarungi hidup ini, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara Tuhan untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.

Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila anda jatuh kedalam berbagai cobaan, sebab anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan kekuatan. Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna dan utuh, tidak kurang suatu apapun.

Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan berkecil hati. Karena Dia sedang membentuk anda. Proses pembentukannya memang menyakitkan dan membuat penderitaan. Namun, percayalah, setelah semua proses itu selesai, anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan menghasilkan anda.



Dibalik Jendela Rumah Sakit

Jendela Rumah Sakit

Dua orang pria keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat disebuah kamar rumah sakit. Seorang diantaranya menderita sakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam setiap sore untuk mengosongkan cairan dalam perutnya. Kebetulan tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.

Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus diatas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi salama liburan.

Setiap sore ketika pria yang tempat tidurnya dekat dengan jendela diperbloehkan duduk didekat jendela, ia menceritakan tentang apa yang ia lihat diluar jendela kepada teman sekamarnya itu. Selama satu jam itulah pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada diluar sana.

?Diluar jendela tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan tangan ditengah taman yang dipenuhi beraneka macam bunga warna-warni pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Sebuah senja yang indah.?
Pria pertama itu menceritakan keadaan diluar jendela dengan detil. Sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariannya dirumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk didekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria kedua tidak dapat mendengarsuara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria pertama yang menggambarkan semau itu denga kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan satu minggupun berlalu.

Suatu pagi perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring didekat jendela itu telah mninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenaazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta kepada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur didekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksa dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya kejendela disamping tempat tidurnya. Namun, seketika Ia terkejut dengan apa yang dilihatnya, Apa? Ternyata jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!

Ia berseru memanggil kepada perawat dan menanyakan apa yang membuat kawan sekamarnya yang sudah meninggal tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah dibalik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adaalh sorang yang buta dan bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun. ?Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup?, kata perawat itu?

HIKMAH YANG TERKANDUNG JENDELA RUMAH SAKIT


Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Sebagaimana dalam cerita Jendela Rumah Sakit. Setiap kata adalah layaknya pemicu yang mampu menelisik hati terdalam manusia, dan membuat kita tergerak untuk melakukan sesuatu. Kata-kata selalu bisa memacu dan memicu untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita dalam berpikir dan bertindak.

Kita percaya dalam setiap kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Kekuatan kata-kata akan selalu hadir pada kita yang percaya. Kita percaya kata-kata yang santun, sopan, penuh motivasi, bernilai dukungan akan memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. 



Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan sebanding dengan separuh kemuraman, namun menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.




Kamis, 29 November 2012

Mempertarunkan Hidup

mempertaruhkan hidup

Di depan para muridnya seorang guru menceritakan pengalaman bertemu dengan seorang veteran prajurit mantan penerbang Perang Dunia II. Pada suatu hari prajurit tersebut harus menerbangkan ratusan pekerja rodi dari Cina untuk menggarap proyek jalan lintas hutan di Myanmar.

Jarak tempuh penerbangan tersebut cukup jauh dan lama. Untuk menghilangkan kebosanan sekaligus memanfaatkan waktu luang, para pekerja itu bermain judi dengan kartu. Awalnya mereka bertaruh dengan uang dan harta yang melekat di badannya. Nah, semakin lama karena tidak ada yang dipertaruhkan, mereka bertaruh dengan hidupnya. Yang kalah harus terjun keluar pesawat tanpa menggunakan parasut.

?Alangkah mengerikan dan kejamnya mereka!? teriak salah sorang murid mendengar cerita tersebut. ?Memang benar?, jawab sang guru. ?Tetapi dengan begitu permainan menjadi semakin asyik!?.
Kemudian ia melanjutkan bicaranya, ?Engkau baru bisa mensyukuri hidup bila pernah mempertaruhkannya!?



Selasa, 27 November 2012

7 Keajaiban Dunia

Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari ?tujuh keajaiban dunia?. Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan ?tujuh keajaiban dunia? saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak sesuaian, sebagian besar daftar berisi:
  1. Piramida
  2. Taj Mahal
  3. Tembok Besar Cina
  4. Menara Pisa
  5. Kuil Angkor
  6. Menara Eiffel
  7. Kuil Parthenon
Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.

Gadis pendiam itu menjawab, ?Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya.?
Sang guru berkata, ?Baik, katakana pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya.?
Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, ?Saya rasa tujuh keajaiban dunia adalah,


7 keajaiban dunia

  1. Bisa melihat
  2. Bisa mendengar
  3. Bisa menyentuh
  4. Bisa menyayangi
Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan,
  1. Bisa merasakan
  2. Bisa tertawa
  3. Dan, bisa mencintai
Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya ?keajaiban?. Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan berikan untuk kita, kita menyebutnya sebagai ?biasa?.
Hari itu mereka diingatkan kembali segala hal yang betul-betul ajaib dalam kehidupan mereka.




Cerita Tentang Kesombongan Diri


kesombongan diri

Budi seorang anak laki-laki SD kelas 3 baru saja memenangkan sebuah medali sebagai pembaca terbaik dikelas. Terbuai oleh kesombongan ia menyombongkan diridi depan pembantu rumah, ?Bibi, coba lihat, jika mau bibi bisa membaca sebaik saya?.
Pembantu itu mengambil buku, memandangnya dan akhirnya berkata dengan terbata-bata, ?Nak Budi, saya tidak bisa membaca.?

Kesombongan ini  seperti burung merak, anak kecil itu lari ke ruangan keluarga dan berteriak kepada ayahandanya, ?Yah, bibi tidak bisa membaca, sedangkan saya yang baru berumur 8 tahun aja sudah dapat medali untuk kehebatan membaca. Saya ingin tahu bagaimana sih perasaannya memandang buku tapi tidak bisa membacanya.?

Tanpa berkata sepatah kata pun sang ayah beranjak ketempat rak buku, mengambil sebuah buku, memberikannya ke Budi lalu berkata, ?Bibi merasa seperti ini,? Buku itu ditulis dalam bahasa Jerman sehingga Budi tidak mengerti dan tidak bisa membaca satu patah katapun.

Anak laki-laki kecil itu tidak akan pernah melupakan pelajaran hari itu. Bila perasaan sombong itu datang, dia akan segera mengingatkan dirinya, ?Ingat, kamu tidak bisa membaca dalam bahasa Jerman?.

Lanjutkan Cerita Menarik lainnya di, 7 Keajaiban Dunia

Senin, 26 November 2012

Hukum Menabur dan Menuai

hukum menabur dan menuai


Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang. Semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi hendak sekuat tenaga memberikan pertolongannya. Dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama tadi memapah pemuda yang terperosok itu pulang ke rumahnya.


Ternyata si pemuda kedua ini anak orang kaya. Rumahnya sangat bagus, besar dan mewah luar biasa. Ayah pemuda ini sangat berterimakasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya dan hendak memberikan uang, tetapi pemuda pertama tadi menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang sedang dalam kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.

Si pemuda pertama adalah seorang miskin sedangkan pemuda kedua adalah anak seorang bangsawan kaya raya. Si pemuda miskin mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter, namun ia tidak memiliki biaya untuk kuliah. Kemudian ada seorang yang murah hati yang mau memberikan beasiswa untuknya sampai akhirnya meraih gelar dokter. Orang ini tak lain adalah ayah pemuda yang ditolongnya tadi.

Tahukan anda nama pemuda miskin yang akhirnya menjadi dokter ini? Namanya Alexander Flemming, yang kemudian menemukan obat penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi semacam itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan dr.Flemming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan penemuan baru itu. Apa yang terjadi kemudian? Berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda itu akhirnya sembuh!

Tahukan anda siapa nama pemuda pemuda itu? Namanya adalah Winston Churcill, Perdana Menteri Inggris yang termasyhur itu. Dalam kisah ini kita dapat melihat hukum menabur dan menuai. Flemmingmenabur kebaikan dan ia menuai kebaikan pula. Cita-citanya terkabul untuk menjadi dokter. Flemming menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churcill. Tidak sia-sia bukan beasiswa yang diberikan ayah Churcill?

Lanjutkan kisah menarik lainnya yang akan menginspirasi hidup anda di, Mempertaruhkan Hidup





Cerita Menarik Di Balik Batu Kusam

Suatu ketika seorang pengrajin batuberjalan di gunung yang sangat gersang dan melihat seonggok batu dengan warna coklat kusam yang telah diselimuti oleh lumut dan kenampakan luarnya relative lapuk. Kemudian dengan sekuat tenaga sang pengrajin tersebut mengayunkan godamnya mengenai batu hingga mendapatkan bongkahan batu sebesar kepala dan mulai terlihat warna asli dari batu tersebut adalah putih.

Dibawanya batu itu kerumahnya, dipotongnya dengan menggunakan gerinda (alat pemotong batu), hingga percikan api hasil gesekan dengan batu itu sesekali terlihat. Dihaluskannya permukaan yang kasar dari batu tersebut dan kemudian dipoles.

batu kusam

Siang dan malam ia berusaha membentuk sebuah batu kusam penghias cincin dari warna batu yang putih dan kasar berangsur-angsur menjadi putih mengkilap dan licin. Pengrajin tersebut tahu betul kesempurnaan bentuk sebuah batu penghias cincin dan akhirnya terciptalah sebuah batu bernilai sangat tinggi.


Alam banyak memberikan berbagai pelajaran kepada bagi kita. Kita adalah sebongkah batu kondisi lapuk, berlumut dan rapuh. Rapuh adalah kondisi kita yang tidak mampu melawan cobaan. Pukulan godam, gesekan gerinda, percikan api, polesan amplas adalah gambaran dari cobaan yang datang untuk menempa kita.

Terkadang kita menolak cobaan yang datang tetapi sebenarnya cobaan tersebut adalah sarana yang datang dari sang pencipta untuk membentuk kepribadian kita sehingga kita bisa terlihat bersinar dan bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan kepada kita.

Sekarang mari kita pikirkan dimanakah posisi kita? Apakah kita seonggok batu yang tidak berharga? Ataukah kita seonggok batu yang sedang mengalami proses menjadi sebuah batu penghias cincin yang memiliki nilai yang sangat mahal??



Mari kita lanjutkan cerita bijak lainnya di Pertunjukan terakhir

Minggu, 25 November 2012

Cerita Tentang Cinta dan Waktu


cinta dan waktu

Alkisah disuatu pulau kecil tinggalah benda-benda abstrak seperti cinta dan waktu, kesedihan, kekayaan, kebahagiaan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Suatu ketika datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan segera menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat segera menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tiodak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk mencari pertolongan. Sementara itu air semakin naik dan mulai membasahi kaki Cinta.

Tak lama kemudian Cinta melihat kekayaan sedang mengayuh perahu. ?Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!? teriak Cinta. ?Aduh maaf Cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu diperahuku ini.?
Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. ?Kegembiraan, tolong aku!?, teriak cinta. Namun Kegembiraan terlalu bergembira menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi sampai ke pinggang dan cintapun mulai panik. Tak lama kemudian lewatlah Kecantikan.?Kecantikan , bawalah aku bersamamu?, teriak Cinta. ?Wah Cinta, kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku ini?, sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah lewat Kesedihan. ?Oh Kesedihan bawalah aku bersamamu?, kata Cinta. ?Maaf Cinta, aku sedang sedih, dan aku ingin sendirian saja??, kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta sudah mulai putus asa, ia melihat air semakin naik ibarat pertunjukan terakhir dan akan segera menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah terdengar suara, ?Cinta, mari segera naik perahuku?. Cinta menoleh ke suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat ia naik ke perahu itu tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah Cinta baru sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang telah menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan orang tua itu kapada penduduk tua di pulau, siapa sebenarnya orang tua itu. ?Oh, orang tua itu tadi?, dia adalah Waktu,? kata orang-orang tersebut. ?Tapi kenapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalkupun enggan untuk menolongku?, tanya Cinta heran. 
?Sebab hanya waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari cinta itu??.

Lanjutkan kisah cerita menarik lainnya tentang, Sandal Kulit Sang Raja